Friday, July 4, 2008

SARIAWAN

Selain gigi berlubang, sariawan adalah penyakit di mulut yang sering ditemui. Hampir setiap orang pernah memiliki luka di mukosa mulutnya, yang seringnya disebut sariawan. Tetapi tidak semua luka di mulut adalah sariawan. Bisa saja luka di mulut memang akibat tergigit atau adanya trauma. Infeksi oleh virus atau bakteri atau bisa merupakan tanda keganasan di mulut. Karena itu tentu kita harus mewaspadai mana yang benar2 sariawan dan mana yang bukan, karena bisa saja luka di mulut yang tidak kunjung sembuh merupakan suatu tanda keganasan.

Menurut ahli penyakit mulut Drg. Gus permana, SpPM, ada perbedaan yang mendasar antara sariawan dan penyakit lainnya.

Yang pertama adalah tidak adanya tanda2 gangguan sistemik pada penderita sariawan. “pada penderita penyakit lain ada tanda2 seperti lemas atau demam, tapi tidak pada sariawan,”.

Kedua adalah adanya periode ulang kambuh pada penderita sariawan. Periode ulang kambuh ini bisa antara beberapa minggu, beberapa bulan sampai beberapa tahun tergantung dari jenis sariawan dan kondisi fisik penderita. Sementara yang non sariawan tidak ada periode kambuh itu.

Ternyata 30 % faktor genetik.....

Sariawan atau dalam istilah kedokteran disebut dengan Stomatitis aftosa Rekuren (SAR) adalah radang pada mukosa mulut berupa ulkus atau cekungan dengan dasar dangkal berwarna kekuningan yang dibatasi dengan batas kemerahan yang jelas. Ciri Khas dari sariawan adalah adanya periode rekurensi atau ulang kambuh, jumlahnya yang bisa lebih dari satu dan terjadi karena banyak penyebab (multifaktor).

Biasanya luka akibat sariawan menimbulkan rasa nyeri atau terbakar dan terletak di dalam mulut yaitu bagian dalam dari bibir, lidah, pipi, dasar mulut dan jarang pada gusi dan langit2.


Penyebab utama terjadinya sariawan sampai saat ini masih belum jelas (idiopatik), tetapi ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi munculnya sariawan.

  1. Faktor keturunan mempunyai pengaruh yang cukup besar yaitu sebanyak 30 % dari kasus, karena itu bila dalam satu keluarga ada yang memiliki sariawan maka anggota lainnya biasanya juga terkena.

  2. Kekurangan zat dalam darah juga bisa mencetuskan sariawan seperti kekurangan vitamin C, zat besi, folat, dan komponen vitamin B lain.

  1. Stress, gangguan kekebalan tubuh seperti pada penderitaAIDS, ketidakseimbangan hormonal, infeksi virus atau bakteri, alergi pada jenis makanan tertentu dan luka pada mulut.

  2. Luka bisa disebabkan oleh tergigitnya mukosa ketika makan, tertusuk kawat gigi atau luka akibat penyikatan gigi.

Pada orang yang tidak memiliki kecenderungan untuk sariawan, luka pada mukosa mulut akan sembuh dan tidak kambuh lagi. Tetapi bila ia memiliki kecenderungan sariawan maka ketika luka sembuh maka beberapa waktu kemudian akan timbul lagi ditempat yang sama atau yang berbeda. Gus menekankan “yang perlu diingat sariawan adalah penyakit multi faktor yang merupakan gabungan dari 2 atau lebih penyebab.”


Sariawan terbagi dalam 3 tipe :

  1. Tipe Minor yang berukuran diameter kurang dari 10mm dan dapat sembuh dalam waktu kurang dari 10 hari.

  2. Tipe Mayor dengan ukuran yang lebih besar, lebih dari 10 mm dan memiliki waktu sembuh yang cukup lama bisa lebih dari 3 bulan.

  3. Tipe Herpetiform dimana sariawan berupa ulkus2 kecil yang banyak seperti luka pada penyakit herpes tersebar di dalam mulut.

Yang paling sering ditemukan adalah tipe minor, di ikuti tipe mayor dan paling jarang tipe herpetiform.


Perawatan Sariawan :

Menurut Gus, boleh aja penderita menggunakan obat2an sariawan. Obat2an yang beredar kebanyakan bersifat relief of pain atau hanya mengurangi rasa nyeri, tetapi tidak menyenbuhkan sariawan sesungguhnya sehingga sariawan akan timbul lagi bila masa kambuhnya datang.

Setiap pasien memiliki cara pengobatan yang berbeda dengan lainnya karena penyebabnya juga berbeda2. Kadang untuk pengobatan bisa saja akhirnya pasien di rujuk ke ahli gastroenterologi bila ada gangguan di pencernaan, atau ke psikolog atau psikiater bila ternyata penyebabnya adalah masalah psikis (stress). Jadi pengobatannya tidak hanya dengan menghilangkan rasa sakit, harus benar2 menyeluruh.Bila luka seperti sariawan di mulut datang dengan tanda2 sistemik seperti lemas atau demam, bisa jadi memang bukan sariawan yang anda derita, segera temui dokter gigi untuk konsultasi lebih jauh.


Tips Mencegah Sariawan

Cara2 yang dilakukan untuk mencegah timbulnya sariawan selain yang berkaitan dengan faktor keturunan :

  1. Jaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut

  2. hindari kondisi stress

  3. jaga kondisi kesehatan tubuh dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi

  4. Olah raga dan istirahat yang cukup

  5. hindari makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi di rongga mulut

0 komentar: